Apa Itu FoMO dan Mengapa Berbahaya Bagi Seorang Blogger?

Fomo adalah


FoMO Adalah

Pasti kita sering melihat di sosial media orang-orang pamer akan harta kekayaan, baik itu Instagram, facebook, twitter dan lainnya. Hal ini sebenarnya berdampak terhadap orang yang melihatnya, karena membuat orang lain merasa iri terhadap apa yang kita miliki. Prilaku ini juga yang disebut sebagai penyakit FoMO.

Cantik sendiri selfie terus posting di media sosial, lagi asik bareng temen posting lagi, modis sepulang sekolah foto cekrek posting lagi. Itu adalah istilah jargon yang sering ditujukan kepada anak muda yang ingin berfoto selfie dan menunjukkan kehadirannya di dunia maya. Namun, untuk tampil eksis ini tidak hanya dialami oleh orang-orang di jejaring sosial, tetapi sekarang banyak blogger juga mengalami kondisi yang sama.

Mungkin banyak dari kita blogger masih belum paham. Para blogger ini kemudian bertanya apa yang membuat para blogger melakukan hal seperti itu? Apakah karena gambar yang tampil di blog? Atau karena pesan yang ditampilkan? Jawabannya adalah keduanya mungkin. Karena menunjukkan kehadiran berlaku untuk konten apa pun yang memiliki unsur ilustrasi.

Jadi apa yang salah dengan kegiatan itu? Sama sekali tidak ada yang salah dengan itu, tetapi ketika terlalu banyak aktivitas tersebar di media online, itu sebenarnya dapat menyebabkan penyakit blogging berbahaya yang disebut FoMO. Apa itu FoMO dan seberapa serius tingkat ancamannya? Berikut ikhtisarnya.

Apa itu penyakit FoMO?

FoMO sendiri merupakan singkatan dari Fear of Missing Out, atau dalam terjemahan bahasa Indonesianya adalah syndrome of fear of missing out. Menurut para ahli, penyakit FoMO ini bisa menjangkiti semua orang di dunia maya, mulai dari pengguna media sosial hingga peselancar web biasa bahkan hingga para blogger.

FoMO adalah kegiatan ajang pamer yang dilakukan oleh seseorang yang ingin memperlihatkan sesuatu yang mewah dan ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. Baik itu pencapaian, harta, gaya hidup dan lainnya. 

Orang dengan gangguan FoMO ini biasanya tidak bisa mengendalikan diri atau takut melihat orang lain mengunggah hal atau prestasi berharga ke dunia maya. Jadi jika Anda merasa iri dan jengkel dengan orang lain yang mengunggah hal-hal berharga dan menarik, Anda mungkin rentan terhadap FoMO. Uniknya, pasien FoMO ini tidak menyadari apa yang hilang dari dirinya.

Baca juga : 5 Hal yang Sering Ditakuti Seorang Blogger

Tanda-Tanda Seorang Blogger Terkena Penyakit FoMO 

Selain rasa cemburu yang terus-menerus, ada tanda-tanda lain yang dapat mengklasifikasikan Anda (blogger) sudah terkena FoMO, seperti mengirim atau memposting hadiah melalui blogging, mengirimkan doorprize blog di acara-acara blogging, bahkan mempublikasikan. dilakukan saat berpartisipasi dalam acara blogging dapat diklasifikasikan sebagai gejala FoMO.

Bahkan pamer penghasilan monetisasi dari Google Adsense, pamer rank Alexa, nomor Klout nomor DA, nomor PA dan nomor lain yang terkait dengan blog, ini juga merupakan tanda bahwa Anda memiliki penyakit FoMO. Kalaupun belum pernah, bisa jadi karena belum merasa terpuaskan, tapi kalau secara sadar sadar pernah merasa "sangat iri" dengan pencapaian blogger lain, itu juga pertanda. bahwa Anda memiliki penyakit FoMO. Namun sekali lagi, harus diingat bahwa hanya dapat diklasifikasikan sebagai FoMO jika melebihi batas kewajaran.

Pamer Terus, Bukan Sekadar Menceritakannya 

Menurut penelitian psikologis, FoMO sebenarnya adalah tingkat kebutuhan psikologis terendah untuk kepuasan dan pengakuan atas kepuasannya. Penelitian ini sendiri mirip dengan teori penentuan nasib sendiri, yang menyatakan bahwa keadaan psikologis di mana seseorang membutuhkan pengakuan dari orang-orang yang tidak benar-benar berhubungan dengannya

Jadi, jika Anda (blogger) benar-benar mengalami situasi yang menunjukkan bahwa ini benar, maka disaat kita ingin memberi tahu orang lain dan mungkin kita tidak menyadari bahwa ini juga ajang pamer dan perlu pengakuan dari orang lain, itu dapat diklasifikasikan sebagai penyakit FoMO.

Blogger yang baik tidak akan pernah membuat postingan apapun tentang pencapaiannya, baik itu penghasilan dari blog, rank blog, dan pamer hal lainnya yang berkaitan dengan blog. 

Fomo Adalah Penyakit Berbahaya Bagi Blogger 

Pertanyaan selanjutnya yang mungkin muncul dari pembahasan ini adalah, apakah FoMO merupakan penyakit berbahaya bagi blogger? Jawabannya  iya. FoMO bisa menjadi penyakit yang berbahaya secara psikologis. Bahkan menurut Catherine Chen dan Gabriel Mizrahi, Ph.D, penyakit FoMO ini bisa "membunuh" penderitanya.

FoMO dapat menyebabkan depresi dan kematian, serta masalah kesehatan mental lainnya, dalam kondisi akut atau bertahap. Menurut Claire Cohen, pengidap FoMO hanya mengejar simbol status sosial di dunia maya. Namun uniknya, FoMO ini bisa terjadi karena adanya keinginan untuk menjadi apa yang telah dicapai oleh orang lain, yang menimbulkan ketakutan dan ilusi yang tidak perlu. Jadi, jika Anda seorang blogger, Anda harus mewaspadai penyakit ini. 

Sebagai seorang blogger sebaiknya tidak perlu pamer apapun pencapaian yang telah didapat, misalnya pamer penghasilan uang dari blog, pamer rank alexa, dan pamer pencapaiannya lainnya. Karena walau bagaimanapun itu bukanlah prilaku yang baik dan seharusnya dihindari. Jangan pernah membuat orang lain iri akan keberhasilan yang telah kita capai. 

Sebaiknya berikanlah postingan yang positif dan memberikan semangat kepada orang lain agar tetap konsisten dalam berjuang menggapai mimpinya. Oleh karena itu, penyakit FoMO ini sebaiknya dihindari dan jangan pamer apapun di sosial media.

Baca juga : Alasan Kegiatan Blogging Cocok Untuk Seorang Introvert

FoMO Dalam Kehidupan Sehari-hari

FOMO dapat terjadi pada semua kalangan dan kelompok umur. Seseorang yang mengalami FOMO akan memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena mereka terus membandingkan hidupnya dengan orang lain. Pertanyaannya kemudian, apakah kita mengalami FOMO? Kenali gejala berikut yang mungkin terjadi.

  1. Setiap waktu memeriksa gadget. Tampaknya kebiasaan memegang gadget tidak akan hilang. Seseorang yang mengalami FOMO selalu memeriksa ponselnya segera setelah bangun tidur dan bahkan sebelum tidur seolah-olah tidak ingin ketinggalan berita. 
  2. Lebih mementingkan media sosial daripada kehidupan nyata, sehingga ingin diakui oleh orang lain di dunia maya. 
  3. Selalu ingin tahu tentang kehidupan orang lain. 
  4. Anda selalu ingin tahu gosip terbaru. 
  5. Anda menghabiskan uang lebih dari yang Anda mampu dan membeli barang-barang yang tidak terlalu penting dengan dalih bahwa agar tidak ketinggalan zaman. 
  6. Selalu mengatakan “ya’’ bahkan ketika Anda tidak mau. Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin ketinggalan sesuatu, sehingga mereka selalu menerima ajakan teman yang tidak terlalu menarik atau tidak perlu.

Perasaan FOMO yang dibiarkan dapat memicu hal-hal negatif seperti kelelahan, stres, depresi, dan bahkan sulit tidur. Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang terhadap hidupnya dan bahwa apa yang telah dia lakukan atau apa yang telah dia miliki tidak pernah cukup. Selain bisa memicu munculnya masalah keuangan, seperti yang disebutkan pada gejala di atas, seseorang rela mengeluarkan banyak uang untuk tetap kekinian dan tidak ketinggalan trend moderen. Bagaimanapun, perasaan FOMO ini dapat dikurangi dengan tips-tips berikut ini.

Baca juga : 11 Tips Untuk Meningkatkan Percaya Diri Seorang Blogger

Fokuslah Pada Diri Sendiri

Mustahil bagi setiap orang untuk terus memantau perkembangan kehidupan orang lain. Seperti halnya kebahagiaan, seseorang tidak bisa selalu dalam keadaan bahagia, karena hidup terus berputar. Kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam hidupnya.

Batasi Penggunaan Media Sosial dan Gadget 

Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu penyebab FoMO adalah postingan dan update orang lain di media sosial. Oleh karena itu, dengan membatasi penggunaan media sosial bisa mengurangi FOMO. 

Mencari Kegiatan Sosial yang Nyata

Manusia adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain. Itulah mengapa penting untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain daripada hanya melakukannya melalui media sosial. Perasaan FOMO perlahan akan menghilang dengan sendirinya karena kita mengutamakan koneksi yang nyata.

Menghargai Diri Sendiri 

Menyadari bahwa Anda memiliki atau melakukan banyak hal baik dan selalu mensyukurinya dapat mengurangi rasa iri dan perasaan tidak mampu. Cobalah untuk fokus pada apa yang sedang Anda kerjakan sekarang daripada mencari bukti dari orang lain. 

Jadi, jangan sia-siakan hidupmu dengan merasa tidak pernah cukup. Nikmati saat-saat masa depan dan berhenti membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena setiap orang memiliki jalannya sendiri.

Share

0 Response to " Apa Itu FoMO dan Mengapa Berbahaya Bagi Seorang Blogger?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel